Bahasa ini adalah bahasa yang dituturkan di daerah Maluku Utara, khususnya di Ternate. Bahasa ini serumpun dengan bahasa Manado, Papua, dan Ambon. Hanya dalam waktu empat bulan, kalian bisa menuturkan bahasa ini, asalkan bersungguh-sungguh dan tekun.
Dalam menuturkan bahasa ini ada beberapa peraturan khusus:
1. Hampir tidak ada bunyi pepet di bahasa ini. Artinya, banyak kata yang mengandung e pepet (seperti pada kata ‘benar’) diucapkan dengan e tarik (seperti pada kata ‘meja’).
2. Tidak sedikit kata-kata yang mengalami tekanan (kenaikan nada) pada suku kata terakhir dari sebuah kata. Untuk kasus ini, diberikan suatu aksen, berupa aksen acute (ˊ).
3. Untuk membedakan dua huruf vokal yang disuarakan tersendiri (misal: menyamai) dengan disuarakan serangkai (misal: teratai), digunakan aksen grave (ˋ). Aksen ini diletakkan pada huruf kedua dari dua vokal tersebut. Misalkan madaì = menggoda, dibaca ma-da-i. Sedangkan bila disuarakan serangkai, maka kata tersebut tidak beraksen.
Dalam mempelajari bahasa ini, perlu diketahui kata ganti dan kata dasar terlebih dahulu.
Kata ganti yang sering dipakai:
· Aku = kita (sering disingkat ta)
· Saya = saya (bisa juga dipakai nama pembicara, tergantung situasi)
· Kamu = ngana (sering disingkat nga)
· Anda = (tidak ada padanannya, biasanya dipakai nama lawan bicara)
· Kami, kita = torang (sering disingkat tong)
· Kalian = ngoni (sering disingkat ngo)
· Kalian = ngoni (sering disingkat ngo)
· Mereka = dorang (sering disingkat dong)
Biasanya, kata ganti yang disingkat lebih sering dipakai di bahasa pergaulan antar sebaya, sedangkan kata ganti yang lebih halus dan berupa nama atau sapaan hormat sering dipakai jika berbicara dengan yang lebih tua.
Dalam kepemilikan sesuatu, bahasa ini tidak mempunyai kata ganti pemilik, tetapi menggunakan pe sebagai penghubung antara kata ganti dengan kata benda. Contohnya: kita pe baju = bajuku, ngana pe buku = bukumu, torang pe bola = bola kami, dan sebagainya.
Beberapa kata dasar yang sering dipakai, di antaranya:
· Ya = io (jika lebih halus digunakan saya)
· Tidak = tara (tarada lebih sering dipakai, padahal artinya adalah tidak ada, berasal dari tara ada)
· Sudah = suda
· Belum = balóm, bolóm
· Bukan = bukang
· Harus = musti
· Boleh = bole
· Jangan = jang
Itu adalah beberapa kata dasar yang sering dipakai, mengenai kata kata yang lain nanti aku jelaskan lebih lanjut di tulisan ini.
Selain itu, perlu kalian pelajari kata-kata dalam istilah keluarga, kerabat, dan kata sapaan dalam pergaulan sehari-hari, biar tidak sulit dalam menggunakannya. Kata-kata tersebut antara lain:
· Ayah = papa
· Ibu = mama
· Kakek = tete
· Nenek = nene
· Kakak = kaka
· Adik = ade
· Sepupu = spupu
· Anak angkat = ana piara
· Anak sulung = ana sulung
· Anak bungsu = ana bongso
· Bapak guru = bapa guru
· Ibu guru = ibu guru
· Dosen = dosén
Kata tanya yang sering digunakan antara lain:
· Apa = apa
· Siapa = sapa
· Di mana = di mana
· Ke mana = ka mana
· Mengapa = bikiapa, kiapa
· Bagaimana = bagemana
· Berapa = barapa
· Kapan = kapan
Sekarang kita masuk ke pola perubahan akhiran, awalan, dan peniadaan huruf h dan huruf sy berubah menjadi s. Dalam bahasa ini ada beberapa perubahan kata-kata dari bahasa Indonesia ke bahasa ini. Perubahan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Dari -ai ke -e: pantai = pante, cerai = cere, ramai = rame, santai = sante, sampai = sampe, pakai = pake. Kecuali: lihai = lihai.
2. Dari -au ke -o: kacau = kaco. Kecuali: galau = galau.
3. Dari -at dan -ak ke -a: tempat: tampa, dapat = dapa, berak = bera, kakak = kaka, lipat = lipa, lihat = lia, teriak = taria, banyak = banya, bedak = badá, angkat = angka. Kecuali: cepat = capát, niat = niat, catat = catat, serak = sarák, cetak = cetak.
4. Dari -et dan -ek ke -e: korek = kore, robek = robe, kaget = kage. Kecuali: jelek = jelék, seret = seret.
5. Dari -it dan -ik ke -e: adik = ade, jahit = jae, sakit = sake, baik = bae, naik = nae. Kecuali: edit = edit, musik = musík.
6. Dari -it dan -ik ke -i: sedikit = sadiki, bisik = bisi. Kecuali: itik = itik, irit = irit, langit = langit.
7. Dari -ok ke -o: sendok = sondo, gosok = goso.
8. Dari -ut, -uk, dan –up ke -o: takut = tako, mabuk = mabo, laut = lao, celup = colo, kentut = konto. Kecuali: lutut = lutut.
9. Dari -ut, -uk, dan -up ke -u: duduk = dudu, perut = puru, busuk = busu, mulut = mulu, cabut = cabu. Kecuali: buruk = buruk.
10. Dari -n ke -ng: makan = makang, kebun = kobóng, tahan = tahang, ikan = ikang, setan = setang. Kecuali: dingin = dingin, ringan = ringan.
11. Dari -i- ke -e- (suku kata terakhir): lain = laeng, main = maeng, kawin = kaweng, kemarin = kalmareng, air = aer. Kecuali: kering = karíng.
12. Dari -u- ke -o- (suku kata terakhir): telur = talór/tolór, hidung = idong, tidur = tidor. Kecuali: terus = tarús.
13. Dari -e- ke -a-: keras = karás, berat = barát, sedap = sadáp, kecil = kacíl, kenyang = kanyáng, kenal = kanál, kelas = kalás, perahu = parahu, perigi (sumur) = parigi, betul = batúl, teman = tamáng, terang = taráng; berat = barát, pecal (pecel dalam bahasa Jawa) = pacál. Kecuali: dengar = dengar, tengah = tenga.
14. Huruf h umumnya tidak ada: habis = abis, hujan = ujang, hutan = utang, rumah = ruma, suruh = suru, taruh = taru, bodoh = bodo, tahi = taì, lelah = lalá. Kecuali: heran = herang, hanya = hanya, hajar = hajar, hotel = hotél.
15. Huruf digraph berupa sy (seperti sh dalam bahasa Inggris) berubah menjadi s: masyarakat = masarakat, syukur = sukur. Kecuali: syarat = syarat.
16. Dari be(r/l)- ke ba(r/l)-: bermain = barmaeng, berkebun = bakobóng, beramal = ba’amal, bekerja = bakarjá, belajar = balajar. Kecuali: berlaku = berlaku.
17. Dari me- ke ma-: memasak = mamasa, menyapu = manyapu, mengerti = mangarti, mengantuk = manganto.
18. Dari pe- ke pa-: penipu = panipu, penyakit = panyake, penggosip = panggosip.
19. Dari ter- ke ta-: terjangkit = tajangke.
Meski begitu, tidak semua kata-kata yang diambil ke bahasa ini mengikuti pola-pola tertentu. Ada beberapa kata yang justru menyimpang dari aturan tersebut. Pola perubahan akhiran, awalan, bahkan suku kata tertentu dari beberapa kata dapat kalian lihat di bawah ini.
Kata-kata yang polanya menyimpang dari aturan adalah sebagai berikut:
jatuh = jatong, injak = injang, kasih (beri) = kase, dengan = deng, jangan = jang, ia (ya) = io, duit (uang) = doì, masuk = masong, rebut = rebe, pecah = pica, benci = binci, kencing = kincing, pergi = pigi (disingkat pí), ambil = ambe, kena = kanal, risih = rese, cengkih = cengke, mau = mu, sembarang = sabarang, kasihan = kasiang, tak karuan (tak teratur) = takaruang, berhenti = barenti, setrika = strika, berbau = bobóu, setengah gila = stegi (singkatan).
Di dalam bahasa ini ada banyak sekali kata-kata yang tidak dikenal di bahasa Indonesia, sebagiannya merupakan kata asli, dan sebagiannya lagi merupakan serapan dari bahasa asing, terutama Portugal dan Belanda.
Inilah kata-kata tersebut, semoga kalian bisa mengetahui artinya dengan baik.
kadera = kursi; sono = tidur; sombar = naungan, tempat untuk berteduh; cakodidi = tidak bisa diam; pardidu = suka jalan-jalan (ke tempat yang tidak jelas); karlota = menggosip, suka bercerita tentang urusan orang lain; (ba-)henju = centil, bergaya melambai; cena = lebay, berlebihan; nyaì-nyaì = banyak syarat; forok = garpu; sibur, falo-falo = gayung untuk mandi; falo = menimba, par = cocok, berpasangan; rurang = jalan-jalan (biasanya untuk tujuan yang tidak bermanfaat); fuma, hoga, laéf, mof-móf = bodoh, poha = tahan, sanggup; sengel = berkelahi; ce’ = benarkah; tasa = setengah gundul; sangar = sadis; abuleke, foya = bohong; kalaha = supaya, agar; tabalae = acak-acakan, tidak beraturan; madaì = menggoda (biasanya kepada lawan jenis); sawang = mengambil keputusan tanpa berpikir, menerobos barisan saat antrian terjadi; farlák = alas lantai; maniso, masoso = ikut campur; (bis)kotu = berkulit hitam; toki = mengetuk; ruku = menunduk; tindis = menindih, menekan; skakar = pelit; soe = sial; kaskado = kudisan; fulungku = tinju; batobo = berenang (untuk bersenang-senang); ka = atau; slaber = mengepel; lehár = meja untuk mengaji; haga = perhatikan, lihat (look dalam bahasa Inggris); hosa = ngos-ngosan, terengah-engah; la = untuk; feto, toreba = bentak (veto dalam bahasa Inggris); cas = menepuk (tangan orang lain), mengisi (baterai); paka = menepuk; mutel = kelereng; tehel = ubin; pastiu = bosan, jenuh; sosoro = ubur-ubur; lado = belut; boto-boto = belalang; gurango = hiu; tuturuga = kura-kura; gaì = belatung; tusa = kucing; mimis = mengemut; dusu, dola = kejar; kusu-kusu = semak belukar; huk = ujung, sudut; lur, hoba = intip; saka = merogoh (sesuatu di suku), membuat orang lain terperosok dengan mendorongnya (tasaka = terperosok); pacal = bertiga saat berboncengan; stop = berhenti; dokis = kena; kets = kikis; ojo = meremas; ruci = curang; cafarune = jijik; faja, badaki = kotor; smaput = pingsan; londrì = laundry; remút = remote (TV, DVD, AC); gepe = jepit; baku = saling; hekter = penjepit kertas; solasibán = lakban kecil; pas = lewat (tidak punya kesempatan), cocok, saat; fluit =siul; fofoki = terung; amo = sukun; kasbí = ubi jalar; garáp = lucu; rekeng = hitung, merebut (bola); kocak = mengecoh (orang lain dengan menggocek bola); kakarlák = kecoak; bahlá = marabahaya; kokehe = batuk; manggoró = mengorok; mangkolak = cegukan; totofore = menggigil; span = rapat (kaca); nyonyoke = memarahi; cahi = menggendong; sedu = canda, basedu = bercanda; gara, bagara = mengejek, bagará = selalu saja; goro = karet; mastér = menyapa, menegur sapa; salón = sound system, bass speaker; toa = speaker, suara besar (teriak); paniki = kelelawar; cakalang = tuna; bobara = bawal; ngafi = teri; boke = bekas luka; sahúr = sahur; faìt = berkelahi; sapréi = kasur; betréi = baterai; spit = speed boat; feri = kapal ferry.
Dalam menuturkan bahasa ini perlu diketahui bahwa ada beberapa huruf yang mempunyai tulisan yang sama, tetapi bacanya berbeda. Di antaranya:
· salon >< salón (tempat salon >< sound system, bass speaker)
· barat >< barát (barat >< berat)
· master >< mastér (master, orang yang telah menguasai >< menegur sapa, menyapa)
· bagara >< bagará (mengejek >< selalu saja)
Satu hal yang membuat banyak orang sangat kesulitan dalam menguasai bahasa ini adalah kata-kata yang diambil dari bahasa Indonesia ke bahasa ini mengalami perbedaan arti yang cukup jauh dengan bahasa Indonesia itu sendiri:
Dan inilah beberapa kata-kata tersebut:
ronda = jalan-jalan, keliling, singgah sebentar (berasal dari round yang artinya melingkar; ada = sedang (melakukan sesuatu); jaga = sering; tola = dorong; ambisi = gaya (sok tahu, sok pintar, sok cerdas); dukung (kata lain dari cahi) = menggendong.
Sekian pembelajaran bahasa ini, mudah-mudahan kalian bisa menguasai bahasa ini. Ingat, struktur kalimat seperti dalam bahasa Indonesia.
Jika ada yang rasa macam kata-kata ada yang salah, tolong ngoni kase batúl pa dia. Jika ada yang merasa ada kata-kata yang salah, tolong kalian betulkan.
Mantapp
BalasHapusJoss
BalasHapus