Jumat, 30 September 2011

Tradisi puasa dan lebaran orang Ternate

As-salamu `alaykum....

Teman-teman, aku ada posting. Bila ingin mengetahui kebiasaan orang Ternate saat puasa dan lebaran, maka silakan baca posting ini.

Inilah judulnya.
Tradisi puasa dan lebaran orang Ternate (persaudaraan yang sulit terpecahkan)

Ternate, sebuah daerah di Indonesia sebelah timur (tepatnya sebelah barat dari ujung timur), adalah salah satu daerah (dari beberapa daerah di Indonesia) yang masih memegang tradisi dari dulu sampai sekarang, terutama mengenai puasa dan lebaran. Sebuah daerah kepulauan yang sangat kental dengan persaudaraan, yang membuat banyak orang merasa nyaman dan betah bila tinggal di dalamnya. Banyak yang masih memegang teguh kebiasaan ini, karena hanya daerah ini orang bisa menemukan persaudaraan yang sulit terpecahkan. Mereka merasa tinggal di Ternate jauh lebih bersahabat. Tetapi, ada tradisi warga Ternate yang buruk dan seharusnya dijauhi, karena sangat mengganggu dan meresahkan orang lain.

Tradisi dan kebiasaan baik yang masih dipegang teguh oleh anak Ternate (warga, maksudku) antara lain:
  1. gendang sahur (lumayan untuk uang jajan, hehehe..., tapi aku belum pernah melakukan ini)
    Meski dianggap mengganggu, tetapi banyak yang merasa terhibur karena lagu-lagunya enak didengar, terutama qasidah yang sering dinyanyikan oleh anak kecil dan kadang juga cewek. Lagu-lagunya biasanya Tobelo, Ya Ramadhan, dan Bangun-Bangun Sahur.
  2. memutar lagu islami
    Biasanya diputar saat ramadhan, dan setelah ramadhan kembali memutar lagu-lagu hits.
  3. membaca al-Qur'an saat pagi, siang, sore, kadang malam
    Ini kebiasaan yang sangat baik, dan biasanya dilakukan setelah shalat fardhu, supaya menambah pahala.
  4. jual-beli makanan buka sebelum maghrib (supaya bisa dapat uang dan kenalan, hehehe...)
    Kebiasaan ini sering dilakukan oleh masyarakat, supaya kedua pihak mendapat untung (yang jual mendapat uang berlimpah, yang beli merasa sangat puas karena makanannya enak).
  5. buka puasa bersama (untuk amal dan meningkatkan tali persaudaraan)
    Ini sering dilakukan untuk menumbuhkan rasa keceriaan dan kebersamaan, selain itu dapat menimbulkan ukhuwah islamiyyah yang sangat kuat.
  6. tarawih (tetapi semakin ke akhir semakin sedikit)
    Suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh umat Islam setelah `isya untuk menambah pahala, tetapi semakin ke akhir puasa semakin sedikit. Mereka yang meninggalkan ini biasanya beralasan malas, lelah, dan letih.
  7. tadarus al-Qur'an di masjid dan di rumah orang (lumayan, aku suka mendengar bacaan merdu dari pembacanya)
    Kebiasaan yang baik, dan selalu diakhiri dengan sajian kue khas Ternate dan air Aqua. Jika di masjid masih terbilang tenang, di rumah orang terkadang ribut (maklum, yang mengaji adalah anak-anak TPQ yang sudah biasa ribut di TPQ mereka), sehingga ustadz dan ustadzah sering marah-marah. Meski begitu, keributan di rumah orang itu sering terbayar lunas dengan suara merdu dari para santri.
  8. shalat tahujjud (sering juga dilakukan bila menjelang UAN, kurang nyambung....)
    Sangat sedikit yang melakukan ini, tapi pahalanya sangat besar.
  9. tiap tanggal 27 Ramadhan, orang Ternate biasanya membakar obor lalu diletakkan di samping rumah (walau aku sendiri tak suka hal ini, karena laylat al-qadar (ela-ela di Ternate) datang tidak selalu pada 27 Ramadhan), dan sebagian anak kecil membakar obor lalu mengaraknya keliling kampung (lebih tepatnya, membawa), membuat kota Ternate penuh dengan lautan obor.
Masalahnya, ada beberapa kebiasaan buruk yang sering dilakukan warganya, terutama anak muda (tidak semuanya tapi), antara lain:
  1. jalan-jalan tiap shubuh (dan malam hari) terutama awal puasa (tapi aku sering jalan-jalan sih...)
    Tradisi ini memang membuat tali silaturahmi meningkat, tetapi ini bisa mengurangi pahala puasa.
  2. membatalkan puasa secara diam-diam (ini yang paling aku tidak suka)
    Mereka yang melakukan ini biasanya beralasan lelah, haus, dan lapar karena seharian bekerja. Caranya, makan dan minum secara sembunyi-sembunyi. Kebanyakan melakukan ini di tempat kayu (karena kebetulan aku tinggal di dekat situ), dan yang paling extreme, ada yang pergi ke Jambula untuk membatalkan puasa mereka (dengan air kelapa, tentunya). Mereka biasanya membeli air, roti, (dan rokok), setelah itu baru pergi ke sana dan membatalkan puasa mereka.
  3. membakar petasan (apalagi yang ini)
    Terbilang sangat mengganggu, dan sering dilakukan setelah shalat tarawih dan shubuh. Kebiasaan ini sering membuat kemarahan warga dan mereka (warga) menuntut agar petasan ini ditiadakan, karena sangat mengganggu, terutama kegiatan shalat tarawih dan tadarus.
  4. jalan-jalan tengah malam
    Ini sering dilakukan pasangan muda-mudi untuk bersuka ria di tengah kegelapan (terutama di jalan Akehuda (sebelah timur kampus FKIP Akehuda dan jalan masuk keluar Bandara Babullah). Akibatnya, banyak yang sering pulang dini hari dan sering mendapat marah dari orang tuanya, mengingat cewek banyak pula yang melakukan hal ini.
Dan ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan jelang lebaran (`id al-Fithri dan `id al-Adha), diantaranya:
  1. beli baju baru (karena di Ternate diistilahkan dengan tahun baru)
    Hal ini sering dilakukan karena warga Ternate bersilaturahmi dengan keluarga, teman, sahabat, pacar, bahkan guru dan dosen sekalipun.
  2. membuat dan menyiapkan kue lebaran, minuman (bersoda), dan uang
    Ini dilakukan untuk menyambut setiap tamu yang datang, terutama teman lama.
  3. menyiapkan makanan lezat
    Ini dilakukan untuk menyambut keluarga dan mengundangnya untuk makan, supaya suasananya tambah akrab.
Kebiasaan yang dilakukan oleh orang Ternate saat lebaran:
  1. anak-anak kecil sering tahun baru doi di rumah-rumah dan tuan rumah menyiapkan uang (untuk membagikannya kepada mereka)
    Kebiasaan ini menguntungkan kedua pihak, karena uang anak kecil bertambah, dan pihak yang menerima merasa senang karena niat membagikan uang ke anak-anak kecil terwujud, mengingat hal ini sudah menjadi tradisi.
  2. seluruh keluarga saling bersilaturahmi ke rumah saudaranya
    Ini dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi yang sudah mereka bentangkan.
  3. anak-anak remaja sering jalan-jalan ke tempat wisata dan ke rumah temannya
    Kebanyakan yang pergi di tempat wisata adalah rombongan, jarang sekali datang secara sendiri-sendiri. Tujuan mereka paling banyak ke Tidore (pulau sebelah tenggara-selatan dari Ternate) dan hanya untuk bersenang-senang (kebanyakan melakukannya saat hari kedua, setelah sebelumnya jalan-jalan bersama teman-teman di dalam kota). Sementara remaja yang sering bepergian ke rumah temannya kebanyakan bertujuan untuk bercerita, dan bercanda ria (tetapi ada yang diperlakukan seperti saudara sendiri).
  4. takbiran
    Dikumandangkan setelah maghrib pada hari jelang lebaran, suara takbiran terdengar saling bersahut-sahutan. Ada pula yang mengumandangkannya dengan musik takbiran, sehingga enak didengar. Takbiran secara resmi berhenti setelah shalat `id (untuk `id al-Fithri, sedangkan `id al-Adha takbiran berhenti setelah hari Tasyriq terakhir saat setelah 'ashar), tetapi masih dikumandangkan oleh sebagian orang hingga lebaran sudah dianggap kurang meriah (setelah lewat beberapa hari).
Inilah kebiasaan orang Ternate saat puasa dan lebaran. Bila ada yang merasa posting ini kurang benar dan kurang sempurna (menurut kalian), kalian boleh menyempurnakannya di comment yang telah tersedia, karena aku membuat posting setelah survey dan observe yang cukup panjang dan teliti.

Sekian posting dariku, dan as-salamu `alaykum....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar