Kalian pasti tahu apa itu petasan. Dan kalian pasti tahu bahwa petasan adalah sesuatu yang buruk. Aku pun demikian. Jika kalian lihat anak-anak bakar petasan, sudah pasti kalian akan bilang begini:
"petasan itu:
mengganggu (orang yang sedang ibadah);
berisik;
berisik;
bising;
dan teror!" (tapi masih yang kecil)
Tapi jika ditanya apakah petasan itu menguntungkan, kalian pasti akan menjawab: tidak! Tapi, bagi aku: ya! Tak percaya? Petasan itu hampir menyelamatkan nyawaku! Penasaran? Mau dengar? Ini ceritanya.
Kejadian itu terjadi pada tanggal 1 Ramadhan pada 2008 (tanggal di Masehi aku sudah lupa!). Saat itu, subuh hari, sekitar pukul 05.30 WIT (masih gelap itu!), seperti tradisi orang Ternate (yang tidak tahu di mana Ternate, buka di atlas, lihat di Provinsi Maluku Utara) saat awal puasa, aku pergi di Bastiong ferry (sebutan orang Ternate) bersama teman-teman (maksudku sendiri, bertemu teman-teman di sana). Di sana, anak-anak kecil sering bakar petasan. Tujuannya, sudah pasti mengganggu orang lain! Termasuk aku! Saat itu, aku sedang jalan-jalan di jalan kecil, di sebelah kiri ferry itu. Saat aku mau jalan di situ, tiba-tiba ada orang bakar petasan. Langsung nyala, pang! Langsung saja aku kabur ke belakang. sebelum kabur, ternyata petasan itu menerangi lautan (yang lumayan dalam itu!). Sontak saja, aku bersyukur kepada Allah SWT berkali-kali! Karena jika petasan itu tidak sempat dinyalakan, mungkin aku sudah tercebur ke laut biru itu.
Tapi jika ditanya apakah petasan itu menguntungkan, kalian pasti akan menjawab: tidak! Tapi, bagi aku: ya! Tak percaya? Petasan itu hampir menyelamatkan nyawaku! Penasaran? Mau dengar? Ini ceritanya.
Kejadian itu terjadi pada tanggal 1 Ramadhan pada 2008 (tanggal di Masehi aku sudah lupa!). Saat itu, subuh hari, sekitar pukul 05.30 WIT (masih gelap itu!), seperti tradisi orang Ternate (yang tidak tahu di mana Ternate, buka di atlas, lihat di Provinsi Maluku Utara) saat awal puasa, aku pergi di Bastiong ferry (sebutan orang Ternate) bersama teman-teman (maksudku sendiri, bertemu teman-teman di sana). Di sana, anak-anak kecil sering bakar petasan. Tujuannya, sudah pasti mengganggu orang lain! Termasuk aku! Saat itu, aku sedang jalan-jalan di jalan kecil, di sebelah kiri ferry itu. Saat aku mau jalan di situ, tiba-tiba ada orang bakar petasan. Langsung nyala, pang! Langsung saja aku kabur ke belakang. sebelum kabur, ternyata petasan itu menerangi lautan (yang lumayan dalam itu!). Sontak saja, aku bersyukur kepada Allah SWT berkali-kali! Karena jika petasan itu tidak sempat dinyalakan, mungkin aku sudah tercebur ke laut biru itu.
Sekali lagi, aku bersyukur nyawaku masih bisa diselamatkan berkat petasan itu!
Terima kasih petasan!
Dan terima kasih kepada orang yang membakar petasan itu!
Bila dia tidak membakarnya, aku bisa jatuh ke laut!
Terima kasih petasan!
Dan terima kasih kepada orang yang membakar petasan itu!
Bila dia tidak membakarnya, aku bisa jatuh ke laut!